Select Menu

Iklan 1080x90

SaintekSIROH

PKS BERKHIDMAT UNTUK RAKYAT

BERITA SIAK

FIQIH

SIROH

Kesehatan

Saintek

Video Pilihan

» » Pemilu dan Kebangkitan Nasional

Pemilu dan Kebangkitan Nasional


By: admin Minggu, 01 Juni 2014 0


pkssiak.org - Oleh: H. Abdullah*)

Sudah habis teori di gudang. Demikian ungkapan Professor Mahfud MD menjawab pertanyaan mahasiswanya tentang teori apa lagi yang bisa digunakan untuk membawa bangsa ini keluar dari krisis (Kompas, 11 Oktober 2005). Statement itu begitu menggelitik, sebab  kenyataannya Pemilu demi pemilu,  bangsa kita cenderung gagal dalam melakukan internalisasi nilai-nilai luhur yang berasal dari Tuhan. Segudang teori dan konsep kemanusiaan diperas dari pemikiran, namun abai menjadi perilaku keseharian pejabat publik dan masyarakat.
Teori  sekaligus harapan itu kembali kita titipkan pada Pemilu Legislatif 2014 yang baru saja usai. Di Riau, ada 480 calon terpilih anggota DPRD kab/kota yang tersebar di 12 kab/kota dan 65 calon terpilih anggota DPRD Provinsi Riau.  Kita tinggal menantikan pemilu presiden yang menjadi trend topik media masa hari hari terakhir ini. Koalisi sudah terbangun, calon presiden yang akan bertarung sudah ditampilkan. Dan uniknya, selesai pemilu legislatif, kita disambut dengan momentum peringatan sebuah episode perjuangan bangsa yang disebut dengan Kebangkitan Nasional, yang seringkali hanya berupa rangkaian seremonial tanpa ruh dan suasana batin yang kuat akan makna sebuah peringatan.
Terlepas dari polemik keputusan politik masa lalu tentang penetapan 20 Mei sebagai hari Kebangkitan Nasional, saya hanya ingin mengajak kita kepada substansi peringatan, pesan moral akan sebuah episode perjalanan bangsa yaitu: kebangkitan!
Ya. Bangkit. Bangkit dari keterpurukan. Bangkit dari pesimisme akan masa depan Bangsa ini. Bangkit dari keriuhan polemik pemilu menuju cita cita dan kejayaan bangsa. Karna sejatinya Pemilu hanyalah sarana transisi kepemimpinan daerah dan nasional. Jika pada pemilu kita berbeda warna dan baju, maka selesai pemilu kita berkumpul di lapangan nurani yang sama, dengan cita rasa yang sama, yaitu cita rasa Indonesia. Cita rasa untuk mengembalikan kejayaan bangsa dan negara.
Kemiskinan dan Korupsi
Kitapun patut bangga dan bersyukur mengetahui  prestasi pertumbuhan ekonomi pada tahun tahun terakhir. Kebangkitan dalam aspek ekonomi semakin menunjukkan kedaulatan kita sebagai bangsa. Namun demikian tak dapat kita pungkiri bahwa bangsa ini masih menyisakan permasalahan rumit yang bernama kemiskinan. Untuk Riau saja, data BPS menunjukkan jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada di bawah Garis Kemiskinan) pada September 2013 sebesar 522,53 ribu jiwa (8,42 persen). Jika dibandingkan dengan penduduk miskin pada September 2012 yang berjumlah 481,31 ribu jiwa (8,05 persen), maka jumlah penduduk miskin di Riau mengalami kenaikan sebanyak 41,22 ribu jiwa. Artinya  terjadi kenaikan persentase penduduk miskin dari 8,05 persen pada September 2012 menjadi 8,42 persen pada bulan September 2013 (0,37 persen). Dan selama periode tersebut, distribusi pertambahan penduduk miskin di daerah perdesaan diperkirakan bertambah 34,92 ribu jiwa, sementara di daerah perkotaan diperkirakan bertambah 6,3 ribu jiwa.

Data kemiskinan itu kontras dengan data kasus korupsi yang menghiasi media masa dan elektonik kita sehari hari. Berdasarkan data KPK tahun 2012, menyebutkan bahwa Provinsi Riau masuk peringkat 7 besar provinsi yang banyak dilaporkan dalam kasus korupsi oleh masyarakat. Hingga akhir tahun 2012, sebanyak 1.787 laporan dugaan korupsi yang terjadi di Provinsi Riau dilaporkan ke KPK. Total laporan masyarakat yang masuk ke KPK (2004-2012) 57.964 laporan. Sedangkan Korupsi APBD yang ditangani oleh Polisi Daerah Riau dan Kejaksaan Riau di Tahun 2013, tercatat total 39 kasus korupsi: Pemprov Riau (19 kasus), Siak (6 kasus), Kampar (9 kasus), Kuansing (2 kasus), Dumai (3 kasus), Rohul (3 kasus), Bengkalis (5 kasus), Rohil (3 kasus) Inhil, (5 kasus), Inhu (4 kasus), Pelalawan (4 kasus), Meranti (1 kasus) dan Pekanbaru (2 kasus). Artinya korupsi terjadi di 12 pemerintahan kabupaten/kota dan propinsi.

Data diatas setidaknya menunjukkan kepada kita, bahwa kita masih memiliki pekerjaan rumah yang sangat besar, ditengah ancaman krisis global dunia yang setiap saat mengancam stabilitas politik dan ekonomi Indonesia termasuk provinsi Riau.

Pemilu dan masa depan bangsa

Karenanya, untuk mampu berkata dan bertindak  bangkit pada momentum Kebangkitan Nasional ini, pilihan satu satunya adalah menanggalkan ego kelompok, menuju rekonstruksi karakter,  menuju kualitas perilaku kolektif kebangsaan dan jati diri bangsa. Sudah saatnya kita bercermin pada kejayaan kejayaan masa lalu. Dan sudah saatnya Pemilu kita jadikan salah satu harapan pembenahan, menuju kebangkitan yang kita inginkan.
Karakter bangsa Indonesia adalah adanya kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, kebersamaan dan tolong menolong, kepedulian, sopan santun,   moral, dan ahlak yang dilandasi oleh nilai-nilai agama, harapan kita tidak hanya menjadi teori diatas kertas yang tak teraplikasikan sehingga tidak kunjung membawa bangsa dan daerah ini keluar dari krisis sebagaimana yg disampaikan Prof Mahfud MD diatas. Siapapun kita, apapun profesi kita, sesungguhnya kita adalah batu bata- batu bata yang saling menopang untuk menjadi pelengkap terbentuknya bangunan kejayaan Indonesia. Karenanya seluruh komponen bangsa: Pemerintah, Legislatif, Yudikatif, Militer, Penegak Hukum, Swasta, dan Masyarakat harus bertekad kuat memperbaiki dan menerapkan karakter bangsa itu melalui peran masing-masing.
Pemilu legislatif 2014 telah mengantarkan putra putri Riau menjadi anggota DPRD untuk menyuarakan perjuangan dan aspirasi masyarakat. Bagi anggota dewan  yang berhasil duduk kembali sebagai wakil rakyat, maupun para anggota dewan yang baru, harus menyadari betapa besar harapan masyarakat Indonesia dan masyarakat Riau khususnya agar dapat memperjuangkan aspirasi publik tersebut. Betapa masyarakat menginginkan anggota dewan di parlemen mampu menangani sejumlah persoalan bangsa dan daerah yang kian berat seperti persoalan ekonomi, peningkatan kesejahteraan masyarakat, penegakan hukum, pemberantasan korupsi dan lain sebagainya. Karna itu semoga kita tidak lagi mendengar ada anggota dewan yang terhormat ‘weekend' membelanjakan kebutuhan rumahtangganya di luar negri, atau menjadi oknum beking perjudian dan prostitusi terselubung. Dan semoga kita tidak lagi mendengar ada anggota dewan memulai rantai korupsi melalui ‘setoran wajib' pengesahan APBD/P, menggunakan narkoba, melakukan pemerasan, bertindak arogan, dan sederetan catatan catatan penyematan citra negatif yang terlanjur beredar dimasyarakat hanya sebab beberapa oknum anggota dewan yang kehilangan karakter dan integritasnya. Agar peringatan Kebangkitan Nasional setelah pemilu legislatif 2014 ini punya ruh dan suasana batin yg bermakna. Agar terbit masa depan yang cerah bagi bangsa ini,  meninggalkan gelapnya kelesuan harapan.
Jika dulu kita dijajah,  para pemuda justru dengan cita rasa Indonesia demi kemerdekaan mengikatkan batin dengan Sumpah pemuda.  Jika dulu Vietkong memukul mundur tentara Amerika dalam pertempurannya, Indonesia ternyata menginspirasinya dengan buku yang ditulis Jendral A H Nasution: Pokok Pokok Perang Gerilya. Jika dulu banyak Negara di Asia dan Afrika menjadi jajahan Eropa, Indonesia justru menjadi tuan rumah Konfrensi Asia Afrika yang menginspirasi mereka untuk lepas dari penjajahnya. Bahkan Jika dulu dunia terpecah menjadi blok barat dan blok timur, maka Indonesia bangkit mempelopori Gerakan Non Blok untuk menginspirasi perdamaian dunia. Dan ada banyak peristiwa masa lalu, menjadi pelajaran dimasa kini dan dimasa depan; bahwa kapasitas dan integritas anak bangsalah  yang membawa kita untuk bangkit, bahkan menginspirasi bangsa lain untuk juga bangkit dan merdeka.  Karna hari ini, penjajah itu tidak hanya dari luar, melainkan juga dari diri sendiri.

Kini,  saatnya kita bangkit dan kembali menjadi bangsa yang besar. Selamat menyambut Hari Kebangkitan Nasional.  

*Pengurus Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi (GNPK) Prov Riau

*Calon Terpilih Anggota DPRD Kab Pelalawan dari Partai Keadilan Sejahtera
[pkspelalawan.org]


DPD PKS Siak - Download Android App


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama
0 Comments
Tweets
Komentar