Select Menu

Iklan 1080x90

SaintekSIROH

PKS BERKHIDMAT UNTUK RAKYAT

BERITA SIAK

FIQIH

SIROH

Kesehatan

Saintek

Video Pilihan

» » HAJI UNTUK SEMUA Refleksi Keutamaan Sepuluh Pertama Dzulhijjah

HAJI UNTUK SEMUA Refleksi Keutamaan Sepuluh Pertama Dzulhijjah


By: admin Jumat, 26 September 2014 0



HAJI UNTUK SEMUA
REFLEKSI KEUTAMAAN SEPULUH PERTAMA DZULHIJJAH
  
pkssiak.org  - Oleh: Saud Alba, Lc

Sebagai rukun islam yang kelima, haji hanya diwajibkan oleh Allah bagi orang yang mampu saja. Inilah yang disebut oleh Allah dalam surat Ali Imran, “… Dan kewajiban atas manusia kepada Allah untuk melaksanan haji ke baitulah bagi orang yang mampu melakukan perjalanan kesana. Barangsiapa yang ingkar, sesungguhnya Allah maha kaya dari seluruh alam.

Ketika haji hanya diwajibkan bagi orang yang mampu, bukan berarti kita yang tidak dipanggil dan diundang Allah tidak mendapatkan manfaat dan kebaikan yang ada pada bulan haji tersebut.

Fenomena yang kita lihat, jamaah haji yang datang setiap tahunnya ke kota Mekah mencapai angka satu setengah juta setiap tahunnya dari total umat islam yang diperkirakan berjumlah satu setengah miliar di seluruh dunia. Ini artinya hanya sekitar o,1 persen jumlah umat islam yang berhaji dan sisanya sekitar 99,9 persen, mayoritas umat islam melewati musim haji di tanah air mereka masing-masing.

Oleh karena itu, diantara karunia dan rahmat Allah kepada umat ini, Allah memberi kesempatan kepada mayoritas umat yang tidak berhaji tersebut untuk beramal dan juga mendapatkan pahala sebanyak-banyaknya di bulan haji.


Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah 
Keutamaan ini digambarkan di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada  hari-hari, dimana amal saleh yang dilakukan padanya lebih dicintai Allah dari pada hari-hari  ini”,  yaitu sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Mereka bertanya:'Wahai Rasulullah, Tidak pula jihad di jalan Allah?” Beliau menjawab, ”'Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang keluar dengan diri dan hartanya , kemudian tidak kembali lagi dengan sesuatupun [HR. Bukhari]

Para ulama menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan amal saleh pada hadits ini adalah segala macam bentuk amal ibadah, seperti shalat, puasa, membaca al-Quran, sedekah, berbuat baik kepada ibu bapak, silaturrahmi, membantu orang lain dan amal kebaikan lainnya.

Hadits ini juga menjelaskan bahwa amal-amal saleh yang dikerjakan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah itu lebih utama dibandingkan dengan amal-amal saleh pada selain bulan tersebut. Bahkan lebih utama dari jihad sekalipun. Hanya saja Rasulullah mengecualikan satu orang saja yang dapat menandingi amal saleh pada hari-hari tersebut, yaitu seorang laki-laki yang keluar dari rumahnya untuk berjihad dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali lagi karena mati syahid.

Karena pentingnya hari sepuluh pertama tersebut, Allah bersumpah dalam surat Al-Fajr,  Demi fajar, Dan malam yang sepuluh. [QS. Al-Fajr: 1-2]

Ketika mengomentari ayat ini, Imam Ibnu Katsir menyebutkan bahwa “Malam-malam yang sepuluh” maksudnya adalah malam sepuluh pertama dari bulan Dzulhijjah. Ini adalah pendapat Ibnu Abbas, Ibnu Az-Zubair, Mujahid dan banyak ulama.

Allah juga berfirman dalam surat Al-Hajj, “Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan…” [QS. Al-Hajj: 28]

Para ulama seperti imam ath-Thabari dan Ibnu Katsir menafsirkan hari-hari yang tertentu tersebut dengan hari-hari sepuluh pertama bulan Dzulhijjah.

Amalan yang Dianjurkan pada Sepuluh Pertama Dzulhijjah:

Di dalam hadits qudsi Allah berfirman:
"Siapa yang memusuhi wali-Ku maka sungguh Aku telah menyatakan perang kepadanya. Dan tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu ibadah yang lebih Aku cintai dari apa yang telah Aku wajibkan kepadanya. Dan hamba-Ku akan senantiasa mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan sunah hingga Aku mencintainya. Jika Aku mencintainya maka Aku menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, Aku menjadi penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, dan sebagai  tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan sebagai kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Dan jika ia meminta  kepada-Ku pasti Aku akan memberinya, dan jika ia memohon perlindungan kepada-Ku pasti Aku akan melindunginya.” [HR. Bukhari]

Maka sebaik-baik amalan yang kita lakukan adalah:
1.      Melaksanakan Ibadah Wajib
Selalu  Menjaga Shalat Lima Waktu. Allah Berfirman dalam sebuah hadits qudsi
Aku wajibkan kepada umatmu (Muhammad) shalat lima awaktu, dan Aku berjanji bahwa siapa saja yang memeliharanya disetiap waktunya, akan Aku masukkan ia ke dalam surga. Dan barang siapa yang tidak menjaganya maka tidak ada janji dari-Ku.” [HR. Ibnu Majah]

Rasulullah bersabda, “Apa pendapat kalian jika ada sungai di depan pintu rumah salah seorang dari kalian, lalu dia pun mandi setiap harinya lima kali, apakah akan tersisa kotoran pada dirinya?” Para sahabat berkata, “Tidak akan tersisa sedikit pun kotoran padanya.” Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pun bersabda, “Demikianlah permisalan shalat lima waktu. Dengan shalat lima waktu, Allah membersihkan dosa-dosa.” [HR. Bukhari dan Muslim]

Dan lebih utama dilakukan secara berjama’ah di masjid
Sabda Rasulullah, “Shalat berjama’ah lebih utama dari shalat sendiri dua puluh tujuh derjat..” [HR. Bukhari dan Muslim]

2.      Melaksanakan Ibadah Sunat
a.      a. Shalat Sunat
Melaksanakan shalat sunat seperti rawatib, dhuha, tahajjud, witir dan lainnya.
1.      Sunat Fajar (2 rakaat rawatib sebelum subuh). Rasulullah bersabda,” Dua rakaat fajar (shalat sunat sebelum subuh) itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.“ [HR Muslim]
2.      Sunat Rawatib. Sabda Rasulullah,”Barangsiapa shalat dalam sehari semalam dua belas rakaat akan dibangun untuknya rumah di Surga, yaitu; empat rakaat sebelum Zhuhur dan dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah Maghrib, dua rakaat sesudah Isya dan dua rakaat sebelum shalat Subuh.” [HR. At-Tirmidzi]
3.      Shalat Dhuha. Sabda Rasulullah, “Barang siapa shalat Dhuha 12 rakaat, Allah akan membuatkan untuknya istana di surga”. [HR.At-Tirmidzi dan Ibnu Majah]
4.      Shalat witir. Rasulullah bersabda : “Witir itu hak, maka siapa yang suka mengerjakan lima, kerjakanlah. Siapa yang suka mengerjakan tiga, kerjakanlah. Dan siapa yang suka satu maka kerjakanlah.” [HR. Abu Daud dan Nasai]
5.      Shalat tahajjud (qiyamulail). Firman Allah, “Dan pada sebagian malam hari lakukanlah tahajjud sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji” [QS. Al Isra : 79]
Ibnu Abbas berkata, “Rasulullah saw memerintahkan shalat lail dan mendorong untuk menunaikannya, sehingga dia bersabda : Hendaklah kalian melakukan shalat malam walau hanya satu rakaat.”  ]HR. Thabrani]
Rasulullah bersabda, “Tuhan kita akan selalu turun setiap malam ke langit dunia pada sisa pertiga malam terakhir, lalu Dia berfirman : “Barangsiapa yang berdoa kepadaku maka Aku akan mengabulkannya, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku beri, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. [HR. Jamaah]
b.      b. Puasa
1.      Memperbanyak puasa pada tanggal 1-9 Dulhijjah semampunya. Rasulullah mengingatkan kita, “Tidaklah seorang hamba berpuasa pada suatu hari di jalan Allah, melainkan Allah akan jauhkan wajahnya dari neraka sejarak tujuh puluh tahun perjalanan.” [HR. Bukhari dan Muslim]
2.      Melaksanakan puasa pada hari senin dan kamisnya. Rasulullah bersabda, “Amalan-amalan dihadapkan kepada Allah pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka apabila dihadapkan amalanku ketika aku sedangpuasa.” [HR. At-Tirmidzi]
3.      Dan lebih utama lagi berpuasa di hari Arafah, tanggal 9 Dzulhijjah. Dari Abu Qatadah Al-Anshari RA, Rasulullah SAW ditanya tentang puasa hari Arafah. Maka beliau bersabda, Berpuasa pada hari Arafah karena mengharap pahala dari Allah, menghapus dosa-dosa setahun sebelum dan sesudahnya”. [HR. Muslim]
c.      c. Membaca al-Quran, mentadabburi dan mengamalkannya. Sabda Rasululah, “Bacalah oleh kalian al-Qur’an, karena dia akan datang di hari kiamat sebagai pemberi syafa’at bagi orang yang membacanya.” [HR. Muslim]
d.      d. Sedekah
Rasulullah bersabda, “Tangan di atas itu lebih baik daripada tangan di bawah. Tangan di atas adalah tangan orang yang suka berinfak, dan tangan di bawah itu tangan yang suka meminta-minta.”[HR. Bukhari dan Muslim]
e.      e. Takbir, dzikir dan istighfar
Firman Allah, “…Dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang ditentukan….” [QS. Al Hajj : 28]
f.       f. Berbuat baik kepada ibu bapak
“Dan Rabb-mu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Rabb-ku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” [Al-Isra’: 23-24]
g.      g. Silaturrahmi
Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang ingin diluaskan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah dia bersilaturrahim.” [HR. Bukhari]
h.      h. Berbuat baik kepada sesama,
Sabda Rasulullah, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia berbuat baik kepada tetangganya.” [HR. Bukhari dan Muslim]
i.        i. Dakwah, amar ma’ruf nahi munkar
"Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh dan berkata, 'Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?'."  [QS. Al-Fushshilat: 33]
j.        j. Dan ibadah yang paling utama pada musim ini adalah Haji dan Umrah
Rasulullah SAW bersabda: “Dari umrah ke umrah adalah penghapus dosa antara keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada balasan baginya kecuali surga”.
Mari bersama kita berlomba menggapai pahala sebesar-besarnya di bulan yang agung ini, dan mengajak keluarga, tetangga dan siapapun sehingga pahala kita lebih besar lagi, sebagaimana sabda Rasulullah, "Barangsiapa yang menunjukkan kepada suatu kebaikan maka dia akan mendapat pahala seperti pahala orang yang melakukannya." [HR. Muslim]
Meskipun sedikit, tetapi tetaplah semangat untuk beramal. Rasulullah mengingatkan, “…Dan sesungguhnya amalan yang paling dicintai  Allah adalah yang berkesinambungan walaupun sedikit.” [HR. Abu Daud, An-Nasa’i, Ibnu Majah dan Ibnu Khuzaimah]
“Kenalilah Allah di waktu lapang, niscaya Allah akan mengingatmu di waktusempit.”[HR. Hakim]
Semoga kita dirahmati Allah dan diberi taufiq untuk melakukan ketaatan kepada-Nya
Wallahu A’lam 

Saud Alba Radinas.


DPD PKS Siak - Download Android App


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama
0 Comments
Tweets
Komentar