Belum Tuntas Soal Beras Palsu dan Ijazah Palsu, Kini Muncul Merica Palsu!
PKS SIAK, GARUT - Peredaran merica atau lada putih palsu di pasaran meresahkan warga Kabupaten Garut. Diduga, lada putih palsu yang masih dalam bentuk butiran tersebut terbuat dari campuran semen putih.
Warga Kampung Cicageur, Desa Padasuka, Kecamatan Cibatu, Idah (26), mengatakan mengetahui keberadaan lada putih palsu di warung-warung dekat rumahnya sekitar sepekan lalu.
"Butiran lada palsu ini terdapat dalam kemasan sachet plastik yang biasa digantung di warung-warung. Awalnya saya kira itu batu atau kotoran, tapi kenapa jumlahnya sangat banyak," kata Idah, Jumat (5/6).
Hal serupa dikatakan Ketua RW 1 di Desa Padasuka, Nandang Mulyadi. Ujarnya, dia mendapat banyak laporan mengenai peredaran lada putih yang dicampur dengan lada putih palsu.
"Dalam satu sachet, banyak yang ditemukan 70 persennya adalah butiran lada palsu. Sisanya lada putih asli. Kami meminta pemerintah dan aparat segera turun tangan," katanya.
Bentuk butiran lada palsu, katanya, seperti pelet ikan karena bentuknya tidak beraturan. Butiran ini pun tidak memiliki bau seperti lada saat digerus.
Kapolsek Cibatu, AKP Sukarso, mengatakan telah menyita tiga gantung lada putih yang dioplos dengan lada palsu. Barang tersebut, katanya, didapat dari sejumlah warung di Cibatu.
"Ada butiran putih yang dicampur ke dalam sachet lada putih. Butiran ini bentuknya tidak beraturan dan keras. Berbeda dengan lada putih yang berserat dan berwarna kecokelatan," kata Sukarso.
Ucapnya, lada tersebut dipasok dari luar Garut. Tidak menutup kemungkinan, katanya, lada palsu tersebut terdapat juga di kecamatan lainnya di Garut.
"Butiran yang dicampur dalam bungkus lada itu seperti terbuat dari campuran tepung tapioka. Tapi, kita tidak bisa memastikan itu terbuat dari semen putih atau apa, sebelum dilakukan uji laboratorium," katanya.
Kapolsek mengimbau kepada warga yang menemukan lada palsu tersebut supaya segera melaporkannya kepada pihak berwajib.
Sumber Tribunpekanbaru
