Brigade Martir China Klaim Tanggung Jawab Hilangnya Pesawat MAS, Malaysia tak Percaya
By: Abul Ezz
Rabu, 12 Maret 2014
0
Pesawat Malaysia Airlines Boeing 777-200 |
pkssiak.org, Beijing -
Brigade Martir China mengklim bertanggung jawab atas hilangnya pesawat
maskapai Malaysia Airlines Boeing 777-200 dengan nomor penerbangan MH370
pada Sabtu pekan lalu.
"Kalian bunuh satu orang klan kami, maka
kami akan membalas dendam membunuh 100 orang dari kelompok Anda,"
demikian pesan teror Brigade Martir China, seperti dikutip dari New York
Post, Rabu (12/3/2014).
Pesan itu dikirim oleh orang tak dikenal melalui layanan surat elektronik (surel) atau e-mail gratis dari Kanada, Hushmail. Namun tak disebutkan dalam pesan, apa yang telah mereka lakukan hingga pesawat MH370 raib. Surel itu dikabarkan tak bisa dilacak secara virtual walau dienkripsi.
Menanggapi hal itu, Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin Hussein menyatakan pihaknya tak percaya dengan klaim Brigade Martir China. "Tak ada sesuatu yang valid di pesan itu untuk dipercaya," ujarnya.
Pejabat China menilai klaim tanggung jawab itu hoax atau tidak benar, apalagi jika dihubungkan dengan penyerangan kelompok berpisau di stasiun kereta Kunming pada 1 Maret yang menewaskan 29 orang dan melukai 140 orang lainnya.
Hingga kini, lebih dari 96 jam atau 4 hari lebih, pesawat belum ditemukan. Berbagai upaya pencarian dilakukan, dari mulai mengerahkan helikopter, kapal induk, kapal selam, hingga satelit beresolusi tinggi. Pencarian terbaru difokuskan ke Selat Malaka.
Sejumlah kemungkinan penyebab hilangnya pesawat masih diselidiki, seperti disabotase, disandera, meledak di udara, atau jatuh menabrak permukaan laut hingga hancur. "Diduga pesawat hancur berkeping pada ketinggian 35 ribu kaki," ujar seorang pejabat yang tak disebutkan namanya kepada Reuters.
Kabar terbaru, pesawat diduga jatuh di sekitar Selat Malaka setelah ada temuan radar yang menyebut pesawat yang seharusnya menuju utara atau ke Beijing, China justru belok ke arah barat atau Selat Malaka setelah melintasi Kota Bharu, Malaysia.
liputan6.com
Pesan itu dikirim oleh orang tak dikenal melalui layanan surat elektronik (surel) atau e-mail gratis dari Kanada, Hushmail. Namun tak disebutkan dalam pesan, apa yang telah mereka lakukan hingga pesawat MH370 raib. Surel itu dikabarkan tak bisa dilacak secara virtual walau dienkripsi.
Menanggapi hal itu, Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin Hussein menyatakan pihaknya tak percaya dengan klaim Brigade Martir China. "Tak ada sesuatu yang valid di pesan itu untuk dipercaya," ujarnya.
Pejabat China menilai klaim tanggung jawab itu hoax atau tidak benar, apalagi jika dihubungkan dengan penyerangan kelompok berpisau di stasiun kereta Kunming pada 1 Maret yang menewaskan 29 orang dan melukai 140 orang lainnya.
Hingga kini, lebih dari 96 jam atau 4 hari lebih, pesawat belum ditemukan. Berbagai upaya pencarian dilakukan, dari mulai mengerahkan helikopter, kapal induk, kapal selam, hingga satelit beresolusi tinggi. Pencarian terbaru difokuskan ke Selat Malaka.
Sejumlah kemungkinan penyebab hilangnya pesawat masih diselidiki, seperti disabotase, disandera, meledak di udara, atau jatuh menabrak permukaan laut hingga hancur. "Diduga pesawat hancur berkeping pada ketinggian 35 ribu kaki," ujar seorang pejabat yang tak disebutkan namanya kepada Reuters.
Kabar terbaru, pesawat diduga jatuh di sekitar Selat Malaka setelah ada temuan radar yang menyebut pesawat yang seharusnya menuju utara atau ke Beijing, China justru belok ke arah barat atau Selat Malaka setelah melintasi Kota Bharu, Malaysia.
liputan6.com
DPD PKS Siak - Download Android App