Diakui Dunia, Temuan Kader PKS Dr Warsito Masih Belum Dapat Izin Edar
By: admin
Rabu, 18 Juni 2014
0
pkssiak.org, Tangerang
- Teknologi memindai suatu obyek tak tembus cahaya ke dalam empat
dimensi (4D)--ruang tiga dimensi(3D) ditambah satu dimensi waktu yang
disebut electrical capacitance volume tomography (ECVT)--telah
siap digunakan untuk bidang kesehatan. Namun, teknologi yang ditemukan
dan dikembangkan oleh lembaga riset CTECH Labs Edwar Teknologi pimpinan
Dr Warsito P. Taruno sejak puluhan tahun lalu ini masih terhambat izin
edar dari Kementerian Kesehatan.
"Padahal syarat untuk mendapatkan izin edar Kementerian Kesehatan sudah cukup," kata Warsito dalam seminar ECVT di kawasan Alam Sutera, Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu pekan lalu.
Jika izin edar keluar, menurut dia, alat kesehatan ini bisa digunakan di mana-mana dan bisa memangkas biaya kesehatan. "Cost-nya akan sangat murah, jauh lebih aman karena pemakaiannya menggunakan gelombang yang lebih rendah," katanya.
Kementerian Kesehatan berwenang mengeluarkan izin edar. Menurut Warsito, alat kesehatan harus bisa lulus uji klinis ethical clearance. "Saat ini kami baru mendapatkan ethical clearance untuk mencoba secara terbatas," ucapnya.
ECVT yaitu teknologi pemindaian yang dikembangkan oleh Warsito. Teknologi ini bisa memindai suatu obyek tak tembus cahaya ke dalam 4D. Menurut Warsito, dengan penggunaan teknologi ini secara real time, perubahan dari waktu ke waktu suatu obyek 3D bisa dianalisis untuk berbagai keperluan.
"Teknologi ini telah digunakan untuk keperluan energi, kedokteran, fisika, biologi, kimia, industri, elektronika hingga nanoteknologi dan antariksa," kata Warsito yang pernah maju sebagai Caleg PKS di Pemilu 2009.
Dalam pengembangannya, teknologi ECVT sudah diakui, bahkan dipakai oleh lembaga antariksa Amerika Serikat (NASA), Exxon Mobil, BP Oil, Shell, Conoco Phillips, Dow Chemical, Mitsubishi Chemical, dan Departemen Energi AS (Morgantown National Laboratory).
Warsito mengembangkan temuannya tersebut pada alat pemindai sekaligus alat terapi kanker di Indonesia. Alat yang telah berhasil dikembangkan adalah rompi untuk kanker payudara dan helm atau topi pendeteksi kanker otak. Alat yang berbasis teknologi ECVT itu terdiri atas empat perangkat, yakni brain activity scanner, breast activity scanner, brain cancer electro capacitive therapy, dan breast cancer electro capacitive therapy.
Untuk mengenalkan alat kesehatan itu, Warsito bekerja sama dengan Masyarakat Ilmuwan Teknologi Indonesia (MITI) dengan melibatkan sejumlah peneliti di Indonesia dalam bentuk seminar. [tempo/pkskelapadua]
"Padahal syarat untuk mendapatkan izin edar Kementerian Kesehatan sudah cukup," kata Warsito dalam seminar ECVT di kawasan Alam Sutera, Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu pekan lalu.
Jika izin edar keluar, menurut dia, alat kesehatan ini bisa digunakan di mana-mana dan bisa memangkas biaya kesehatan. "Cost-nya akan sangat murah, jauh lebih aman karena pemakaiannya menggunakan gelombang yang lebih rendah," katanya.
Kementerian Kesehatan berwenang mengeluarkan izin edar. Menurut Warsito, alat kesehatan harus bisa lulus uji klinis ethical clearance. "Saat ini kami baru mendapatkan ethical clearance untuk mencoba secara terbatas," ucapnya.
ECVT yaitu teknologi pemindaian yang dikembangkan oleh Warsito. Teknologi ini bisa memindai suatu obyek tak tembus cahaya ke dalam 4D. Menurut Warsito, dengan penggunaan teknologi ini secara real time, perubahan dari waktu ke waktu suatu obyek 3D bisa dianalisis untuk berbagai keperluan.
"Teknologi ini telah digunakan untuk keperluan energi, kedokteran, fisika, biologi, kimia, industri, elektronika hingga nanoteknologi dan antariksa," kata Warsito yang pernah maju sebagai Caleg PKS di Pemilu 2009.
Dalam pengembangannya, teknologi ECVT sudah diakui, bahkan dipakai oleh lembaga antariksa Amerika Serikat (NASA), Exxon Mobil, BP Oil, Shell, Conoco Phillips, Dow Chemical, Mitsubishi Chemical, dan Departemen Energi AS (Morgantown National Laboratory).
Warsito mengembangkan temuannya tersebut pada alat pemindai sekaligus alat terapi kanker di Indonesia. Alat yang telah berhasil dikembangkan adalah rompi untuk kanker payudara dan helm atau topi pendeteksi kanker otak. Alat yang berbasis teknologi ECVT itu terdiri atas empat perangkat, yakni brain activity scanner, breast activity scanner, brain cancer electro capacitive therapy, dan breast cancer electro capacitive therapy.
Untuk mengenalkan alat kesehatan itu, Warsito bekerja sama dengan Masyarakat Ilmuwan Teknologi Indonesia (MITI) dengan melibatkan sejumlah peneliti di Indonesia dalam bentuk seminar. [tempo/pkskelapadua]
DPD PKS Siak - Download Android App