Peri Hidup Nabi dan Para Sahabat

DALAM semua pembabakan kehidupan sepanjang masa yang terjadi di dunia, tak diragukan lagi, bahwasanya periode dimana Rasul Muhammad SAW dan para sahabat hidup, merupakan periode yang terbaik. Itu karena masa itu dihidupkan oleh orang-orang luar biasa seperti Rasul dan sahabat-sahabatnya tersebut.

Rasulullah Muhammad SAW misalnya. Ketika suatu kali beliau tidak mendapati orang yang biasanya rutin melemparinya dengan air kotoran, Rasul segera menengoknya ketika mengetahui orang itu sakit. Dan alangkah terkejutnya orang itu, hingga ia menjadi malu sendiri, dan segera menyatakan keislamannya ketika itu pula.

Kita juga mengenal Umar bin Khattab, seorang khalifah (pemimpin negara) yang istirahatnya hanya di bahwa sebuah pohon dan beralaskan bata untuk kepalanya. Ada juga Ali bin Abi Thalib, yang begitu menghormati seorang kakek Yahudi untuk berjalan di depannya, padahal ketika itu Ali tengah diburu waktu menuju masjid untuk shalat Shubuh berjamaah. Atau mungkin Abdurrahman bin Auf yang menangis ketika menyantap makanan yang lezat, karena menurutnya, “Rasulullah SAW wafat dan belum pernah beliau berikut keluarganya makan roti gandum sampai kenyang. Apa harapan kita apabila dipanjangkan usia, tetapi tidak menambah kebaikan?”

Sekian banyaknya kisah Rasul dan para sahabat. Sekian banyak pula keteladanan yang bisa kita ikuti dan contoh dari mereka. Kisah-kisah tentang Rasul, yang dipenuhi dengan segala macam retorika hidup, mampu menyentuh dan menggetarkan hati kita.

Islampos